DASAR
TEORI
Produktivitas Alat Gali-Muat dan Angkut.
Volume
pekerjaan dan produktivitas perlu di ketahui
dalam menentukan durasi atau waktu dalam suatu pekerjaan penambangan
terkhusus dalam penambangan batubara. Produktivitas adalah laju material yang
dapat dipindahkan per satuan waktu umumnya per jam.
Menurut Rochmanhadi
(2000), Produktivitas alat gali-muat dan angkut dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
a. Produktivitas
alat gali muat
Keterangan :
Q = Produktivitas alat gali-muat ( Bcm/jam )
Kb = Kapasitas Bucket(Kb spec.Alat x Faktor Koreksi Bucket x SF) m3
Eff = Effisiensi Kerja
Ct = Cycle Time, (detik)
b. Produktivitas
alat angkut dihitung dari persamaan berikut :
Keterangan :
Q = Produktivitas
alat angkut ( Bcm/jam )
n = Jumlah
pengisian
Kb = Kapasitas Bucket(Kb spek.Alatx Faktor Koreksi
Bucket x SF), m3
Eff = Effisiensi Kerja
Ct = Cycle Time detik
c.
Match factor
Faktor keserasian alat gali-muat dan alat angkut
didasarkan pada produktifitas alat gali-muat dan produktifitas alat angkut,
yang dinyatakan dalam Match factor (
MF ).
Bila hasil perhitungan diperoleh,
1. MF < 1, artinya alat gali-muat bekerja kurang dari
100%, sedangkan alat angkut bekerja 100%
2. MF = 1, artinya alat gali-muat dan alat angkut bekerja
100%,
3. MF > 1, artinya alat gali-muat bekerja 100%, sedangkan
alat angkut bekerja kurang dari 100%,
d. EfisiensiKerjadanWaktukerjaefektif
Efisiensikerjaadalahpenilaianterhadappelaksanaansuatupekerjaanataumerupakanperbandinganantarwaktu
yang dipakaiuntukbekerjadenganwaktu yang tersedia (Rochmanhadi,
2000).Waktukerjaefektifdapatdihitungdenganrumus
:
sedangkanefisiensikerja
Ek
=
Wke =
Waktukerjaefektif, menit
Whd = Waktuhambatan yang dapatdihindari
Wkt = Waktukerja yang tersedia
Whtd =
Waktuhambatan yang tidakdapatdihindari
III.3 Faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitasalat
Menurut Rochmanhadi
(2000)faktor-faktor yang langsung mempengaruhi hasil kerja
alat-alatmekanis adalahsebagaiberikut:
1.
Jenis Material
Karena perbedaan kekerasan dari material
yang akan digali sangat bervariasi. Maka sering dilakukan pengelompokkan sebagai
berikut:
a.
Lunak (soft) atau mudah digali (easy
digging), misalnya tanah atas atau top soil, pasir (sand), lempung pasiran (sandclay).
b.
Agak keras atau Medium hard
digging, misalnya tanah liat atau lempung (clay)
yang basah dan lengket.
c.
Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya batu sabak (slate), material yang kompak (compacted material).
d.
Sangat sukar digali atau
sangat keras (very hard digging) atau
batuan segar (fresh rock) yang
memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya batuan beku
segar (fresh igneous rock), batuan
malihan segar (fresh metamorphic rock).
2.
Effisiensi
Operator
Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat yang
sangat sukar untuk ditentukan effisiensinya secara tepat karena selalu
berubah-ubah dari hari kehari bahkan dari jam ke jam tergantung dari
keadaan cuaca, keadaan alat yang
dikemudikan, suasana kerja dan lainnya. Sebenarnya effisiensi operator tidak
hanya disebabkan oleh kemalasan pekerja itu sendiri, tetapi juga karena
kelambatan-kelambatan dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari seperti
: melumasi kendaraan, mengganti yang aus, membersihkan bagian bagian terpenting
sesudah sekian jam dipakai, memindahkan ketempat lain, tidak adanya
keseimbangan antara alat gali muat dan alat angkut, menunggu peledakan,
perbaikan jalan dan sebagainya.
3.
Faktor
pengembangan (Swell Factor)
Pemberaian merupakan presentase pengembangan volume material dari volume asli, yang dapat mengakibatkan
bertambahnya jumlah material yang harus dipindahkan dari kedudukan aslinya. Rumus yang berkaitan dengan pemberaian
material sebagai berikut:
4. Faktor Mangkuk ( Bucket Factor)
Merupakan
perbandingan antara volume material
yang dapat ditampung oleh mangkuk terhadap kemampuan tampung mangkuk secara
teoritis. Biasanya faktor ini untuk menentukan secara pasti harus dilakukan
pengukuran dilapangan. Bila tidak bisa manggunakan komparasi pendekatan data
sesuai material yang digali (Lampiran E).
5. Pola Penggalian dan Pemuatan
Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan
yang ditunjukkan alat gali-muat dan alat angkut, yaitu :
a)Pola
pemuatan yang didasarkan pada keadaan alat gali-muat yang berada di atas atau
di bawah jenjang.
1. Top Loading,
yaitu alat gali-muat melakukan penggalian dengan menempatkan dirinya di atas
jenjang atau alat angkut berada di bawah alat gali-muat.
2. Bottom Loading,
yaitu alat gali-muat melakukan penggalian dengan menempatkan dirinya di jenjang
yang sama dengan posisi alat angkut.
b)
Pola pemuatan berdasarkan jumlah
penempatan posisi alat angkut untuk dimuati terhadap posisi alat gali-muat :
1.
Single
Back Up, yaitu alat angkut memposisikan diri untuk dimuati
pada satu tempat sedangkan alat angkut berikutnya menunggu alat angkut pertama
dimuati sampai penuh.
2.
Double
Back Up, yaitu alat angkut memposisikan diri untuk dimuati
pada dua tempat, kemudian alat gali-muat mengisi salah satu alat angkut sampai
penuh setelah itu mengisi alat angkut kedua yang sudah memposisikan diri di
sisi lain.
Sumber
: Rochmanhadi, 2000,
Pemindahan tanah mekanis
GAMBAR 3.1
POSISI SINGLE DAN DOUBLE BACK UP
6.
Waktu
Edar (cycle time)
Waktu edar adalah
waktu yang diperlukan oleh alat mekanis untuk menyelesaikan sekali putaran
kerja, dari mulai kerja sampai dengan selesai dan bersiap-siap memulainya
kembali.
a.
Waktu
edar alat gali-muat
Waktu edar alat gali-muat dapat
dirumuskan sebagai berikut :
CT = T1 + T2 + T3 + T4
Keterangan :
CT = Waktu edar alat gali-muat, detik
T1 = Waktu menggali
material, detik
T2 = Waktu putar dengan
bucket terisi, detik
T3 = Waktu menumpahkan
muatan, detik
T4 = Waktu putar dengan
bucket kosong, detik
b.
Waktu
edar alat angkut
Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan
sebagai berikut :
CT
= T1 + T2 + T3 + T4 + T5 + T6
Keterangan :
CT = Waktu edar alat angkut
(menit)
T1 = Waktu mengambil posisi untuk dimuati
( menit)
T2 = Waktu diisi muatan,
( menit)
T3 = Waktu mengangkut muatan,
( menit)
T4 = Waktu mengambil posisi untuk penumpahan,
( menit)
T5 = Waktu pengosongan muatan, ( menit)
T6 = Waktu
kembali kosong, ( menit)